UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
INTELLIGENCE TO BE ADVANCE
Alamat : Jl. Seroja, Gang Jeruk, Kelurahan Tonja Denpasar Utara, Bali 80239
Telp : (0361) 4747770 | 081238978886 | 085924124866
Email : iik.medali[at]gmail.com
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
INTELLIGENCE TO BE ADVANCE
Mengenal apa itu Keluhan Nyeri Punggung Bawah
  27 August 2020 - Dibaca 866 kali
  Oleh Administrator
Pengertian LBP (Low Back Pain) 

Low Back Pain (LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik (Maher & Pellino, 2002). Low back pain (LBP) adalah nyeri di daerah punggung antara sudut bawah kosta (tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor). Nyeri juga bisa menjalar ke daerah lain seperti punggung bagian atas dan pangkal paha (Hutchinson et al., 2012).

Jenis LBP (Low Back Pain) 

Menurut Bimariotejo (2009), berdasarkan perjalanan kliniknya LBP terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Acute low back pain

Rasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba, rentang waktunya hanya sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa nyeri ini dapat hilang atau sembuh. Acute low back pain dapat disebabkan karena luka traumatic seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian. Kejadian tersebut selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot, ligamen dan tendon. Pada kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada daerah lumbal dan spinal dapat masih sembuh sendiri. Sampai saat ini penatalaksanan awal low back pain terfokus pada istirahat dan pemakaian analgesik.

Disamping itu penatalaksanaan kasus low back pain dalam fisioterapi bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi intervensi fisioterapi contohnya: Infrared (IR), Massage, terapi latihan dengan metode William Flexion Exercise dan masih banyak lagi.

  • Chronic low back pain

Rasa nyeri yang menyerang lebih dari 6 bulan atau rasa nyeri yang berulang-ulang atau kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama. Chronic low back pain dapat terjadi karena osteoarthritis, rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus intervertebralis dan tumor.

Penyebab terjadinya LBP (Low back Pain) antara lain :

  1. Ketegangan Otot

Ketegangan otot dapat timbul disebabkan oleh sikap tegang yang konstan atau berulang-ulang pada posisi yang sama sehingga akan memendekan otot-otot yang akhirnya menimbulkan nyeri. Nyeri juga dapat timbul karena regangan yang berlebihan pada perlekatan otot terhadap tulang.

  1. Spasme /kejang otot

Spasme atau kejang otot disebabkan oleh gerakan yang tiba-tiba dimana otot sebelumnya dalam kondisi yang tegang, kaku atau kurang pemanasan.

  1. Defisiensi otot

Defisiensi otot dapat disebabkan oleh kurangnya latihan sebagai akibat dari tirah baring yang lama maupun immobilisasi.

  1. Otot yang hipersensitif

Otot yang hipersensitif akan menciptakan satu daerah kecil yang apabila dirangsang akan menimbulkan rasa nyeri ke daerah tertentu. Daerah kecil tadi disebut sebagai noktah picu (trigger point). Dalam pemeriksaan klinik terhadap penderita nyeri punggung bawah (NPB), tidak jarang dijumpai adanya noktah picu ini. Titik ini bila ditekan akan menimbulkan rasa nyeri bercampur rasa sedikit nyaman.

Secara garis besar LBP (Low Back Pain) berhubungan dengan stress/strain otot-otot punggung, tendon dan ligament yang biasanya ada bila melakukan aktivitas sehari-hari secara berlebihan, seperti mengangkat beban berat dengan cara yang salah, posisi berdiri/duduk lama dengan cara yang salah. Nyeri dapat bersifat tumpul, intensitas bervariasi seringkali menjadi kronik, dapat terlokalisir atau meluas sekitar glutea. Nyeri ini tidak disertai parestesi, deficit neurologi. Bila bentuk atau bersin nyeri tidak menjalar ke tungkai. Masalah nyeri pinggang yang timbul akibat aktivitas yang berlebihan dalam waktu lama akan menyebabkan ketegangan pada otot, nyeri, keterbatasan mobilitas sendi lumbal.

Latihan Untuk Mengurangi LBP

Latihan yang dapat dilakukan dalam mengurangi atau mengatasi gejala Low Back Pain (LBP) salah satu contohnya yaitu dengan terapi latihan William Flexion Exercise

1. Latihan I (pelvic tilting)

Posisi pasien tidur terlentang dengan kedua knee fleksi & kaki datar diatas bed/lantai. Datarkan punggung bawah melawan bed tanpa kedua tungkai mendorong ke bawah. Kemudian pertahankan 5 – 10 detik.

2. Latihan II (single knee to chest)

Posisi pasien tidur terlentang dengan kedua knee fleksi & kaki datar di atas bed/lantai. Secara perlahan tarik knee kanan kearah shoulder & pertahankan 5 – 10 detik. Kemudian diulangi untuk knee kiri dan pertahankan 5 - 10 detik.

3. Latihan III (double knee to chest)

Mulai dengan latihan sebelumnya (latihan II) dengan posisi pasien yang sama. Tarik knee kanan ke dada kemudian knee kiri ke dada dan pertahankan kedua knee selama 5 – 10 detik. Dapat diikuti dengan fleksi kepala/leher (relatif) kemudian turunkan secara perlahan-lahan salah satu tungkai kemudian diikuti dengan tungkai lainnya.

4. Latihan IV (partial sit-up)

Lakukan pelvic tilting seperti pada latihan I. Sementara mempertahankan posisi ini angkat secara perlahan kepala dan shoulder dari bed/lantai, serta pertahankan selama 5 detik. Kemudian kembali secara perlahan ke posisi awal.

5. Latihan V (hamstring stretch)

Mulai dengan posisi long sitting dan kedua knee ekstensi penuh. Secara perlahan fleksikan trunk ke depan dengan menjaga kedua knee tetap ekstensi. Kemudian kedua lengan menjangkau sejauh mungkin diatas kedua tungkai sampai mencapai jari-jari kaki.

6. Latihan VI (hip fleksor stretch)

 Letakkan satu kaki didepan dengan fleksi knee dan satu kaki dibelakang dengan knee dipertahankan lurus. Fleksikan trunk ke depan sampai knee kontak dengan lipatan axilla (ketiak). Ulangi dengan kaki yang lain.

7. Latihan VII (squat)

Berdiri dengan posisi kedua kaki paralel dan kedua shoulder disamping badan. Usahakan pertahankan trunk tetap tegak dengan kedua mata fokus ke depan & kedua kaki datar diatas lantai. Kemudian secara perlahan turunkan badan sampai terjadi fleksi kedua knee.

Daftar Pustaka

Maher, S & Pellino. (2002). Aktivitas Tubuh penyebab LBP. Diambil 22 Januari 2014 dari healtcare.uiowa.edu.

Hutchinson AJ, Ball S, Andrews JC, Jones GG. (2012). The effectiveness of acupuncture in treating chronic nonspecific low back pain: a systematic review of the litera-ture. J Orthop Surg Res: 7:36

Bimariotejo. (2009). Low Back Pain (LBP). Diambil 22 Januari 2014 dari www.backpainforum.com